Pengetahuan Tentang Timbal

Dosen pembimbing : Bambang Sukarno Putra, S.TP.

Pengetahuan Tentang Timbal (Kelompok 2)

Oleh :

  •   Ami Muliawati                               1605106010018
  •  Fadilah Khairani                             1605106010019
  •  Elya Sukmawati                              1605106010022
  •  Dian Kamisna                                 1605106010023
  • Muhibbul Abrar                                1605106010026
Timbal adalah unsur kelima kolom keempat belas dalam tabel periodik. Hal ini diklasifikasikan sebagai logam pasca-transisi, logam berat, dan logam miskin. Atom Timbal memiliki 82 elektron dan 82 proton dengan 4 elektron valensi di kulit terluar. 

Simbol : Pb
Nomor atom: 82
Berat atom: 207,2
Klasifikasi : Logam Pascatransisi
Fase pada Suhu Kamar: Padat
Berat jenis: 11.34 gram per cm3
Titik leleh: 327,5 ° C, 621,4 ° F
Titik didih: 1749 ° C, 3180 ° F
Ditemukan oleh: Dikenal sekitar sejak zaman kuno 
Dalam kondisi standar Timbal adalah logam keperakan yang lembut dengan warna kebiru-biruan. Timbal menjadi abu-abu gelap setelah bersentuhan dengan udara. Logam Timbal sangat lunak (dapat dipotong menjadi lembaran tipis) dan elastis (dapat ditarik menjadi kawat panjang). Timbal adalah konduktor listrik yang buruk bila dibandingkan dengan logam lain.
Timbal adalah unsur yang sangat berat. Timbal dicampurkan dengan unsur-unsur lain untuk membuat berbagai mineral termasuk galena (timbal sulfida), anglesite (timbal sulfat), dan Kerusit (timbal karbonat).
Dari mana asal nama Timbal?
Timbal berasal dari kata Anglo-Saxon untuk logam yang telah digunakan dan diketahui tentang sejak zaman kuno. Simbol Pb berasal dari kata Latin untuk timbal, “plumbum.” Bangsa Romawi menggunakan timbal untuk membuat pipa.
isotop
Timbal dikenal dengan nama timah hitam. Timbal alami adalah campuran 4 isotop, yaitu 204Pb (1.48%), 206Pb (23.6%), 207Pb (22.6%) dan 208Pb (52.3%). Isotop-isotop timbal merupakan produk akhir dari tiga seri unsur radioaktif alami: 206Pb untuk seri uranium, 207Pb untuk seri aktinium, dan 208Pb untuk seri thorium. Dua puluh tujuh isotop timbal lainnya merupakan radioaktif. Isotop yang paling umum adalah timbal-208.
Dimana Timbal ditemukan di Bumi?
Timbal dapat ditemukan di lapisan kulit bumi dalam bentuk bebas, tetapi sebagian besar ditemukan dalam bijih dengan logam lain seperti seng, perak, dan tembaga. Meskipun tidak ada konsentrasi timbal yang cukup tinggi dalam lapisan kulit bumi, sehingga cukup mudah untuk ditambang dan disaring.
Sumber
Keberadaan timbal dapat ditemukan secara alami di lingkungan. Sumber Timbal (Pb) di lingkungan hidup kita adalah sebagai berikut (Mukono, 2002) :
§  Udara
Timbal (Pb) di udara dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam keadaaan alamiah menurut studi patterson (1965), kadar timah hitam di udara sebesar 0,0006 mikrogram/m3, sedangkan di daerah tanpa penghuni yaitu di pegunungan California (USA), menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar 0,0008 mikrogram/m3. Baku mutu timbal di udara adalah 0,025-0,04 gr/Nm3.

§  Air
Analisis air bawah tanah menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar antara 1–60 mikrogram/liter, sedangkan analisis air permukaan terutama pada sungai dan danau menunjukkan angka antara 1–10 mikrogram/liter. Kadar timah hitam pada air laut kadarnya lebih rendah dari yang terdapat di air tawar. Di pantai Californa (USA) kadar timah hitam (Pb) menunjukkan kadar antara 0,08 – 0,04 mikrogram/liter. Timbal (Pb) yang larut dalam air adalah Timbal asetat (Pb(C2H3O2)2), timbal klorat Pb(CLO3)2, timbal nitrat Pb (NO3)2, timbal stearat Pb (C18H35O2)2. Baku mutu (WHO) timbal (Pb) dalam air 0,1 mg/liter dan KLH No 02 tahun 1988 yaitu 0,05 – 1 mg/liter.
§  Tanah
Rata-rata timbal (Pb) di permukaan tanah adalah sebesar 5-25 mg/kg.
§  Batuan
Bumi kita mengandung timbal (Pb) sekitar 13 mg/kg. Menurut study Weapohl (1961), dinyatakan bahwa kadar timbal (Pb) pada bebatuan sekitar 10-20 mg/kg.
§  Tumbuhan
Secara alamiah tumbuhan dapat mengandung timbal (Pb). Menurut Wallen dan Delavault (1962), kadara timbal (Pb) pada dedaunan adalah 2,5 mg/kg berat daun kering.
§  Makanan
Kadar timbal (Pb) pada makanan dapat bertambah dalam proses procecing, kandungan timbal (Pb) yang tinggi ditemukan pada beras, gandum, kentang dan lain-lain. Asupan yang diizinkan yaitu 50 mikrogram/kg BB (dewasa) dan 25 mikrogram/kg BB (anak-anak).

Bagaimana Timbal digunakan?
Mayoritas Timbal yang diproduksi saat ini digunakan dalam baterai. Jenis baterai yang digunakan dalam mobil karena biaya murah dan berdaya tinggi. Karena Timbal tahan terhadap korosi, memiliki kepadatan tinggi, dan relatif murah, Timbal digunakan dalam aplikasi air seperti digunakan sebagai ballast untuk perahu layar. Aplikasi lain yang menggunakan timbal termasuk bahan atap, elektrolisis, patung, solder untuk elektronik, dan amunisi.
Keracunan timbal
Terlalu banyak timbal dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan timbal. Timbal dapat terakumulasi dalam tulang dan jaringan lunak. Jika terlalu banyak terakumulasi timbal akan merusak sistem saraf dan dapat menyebabkan gangguan otak. Timbal adalah racun bagi banyak organ tubuh termasuk jantung, ginjal, dan usus. Terlalu banyak timbal dapat menyebabkan sakit kepala, kebingungan, kejang, dan bahkan kematian.
Keracunan timbal sangat berbahaya pada anak-anak. Salah satu penyebab utama keracunan timbal adalah timbal dalam cat. Hari ini, cat timbal dilarang di Amerika Serikat.
Selain itu timbal juga berbahaya pada air minum, sebanyak 80% air di Indonesia tak layak konsumsi. Salah satunya disebabkan pipa air yang masih mengandung timbal. Menurut salah seorang pakar pipa PVC biasa menggunakan timbal untuk mencegah pipa dari korosi. Dan kelemahan konsumen dalam membeli pipa PVC adalah tidak pernah memilih merek, apalagi mengetahui kandungan pipa tersebut. Pada saat pemasangan instalasi, pipa air juga kerap di-bending (dibengkokkan). Padahal hal tersebut akan membuat unsur timbal terurai dan mencemari air.

Fakta Menarik tentang Timbal
*    Selama bertahun-tahun timbal dan timah yang dianggap logam yang sama. Timbal disebut “timbal nigrum” untuk timah hitam dan timah disebut “timah hitam” untuk timah putih.
*     Lebih dari satu juta ton timbal didaur ulang setiap tahun.
*  Orang-orang telah diketahui tentang keracunan timbal sejak zaman China Kuno dan Yunani Kuno.
* Timbal adalah anggota dari kelompok karbon (kolom 14) dalam tabel periodik.
*     Ahli kimia berpendapat timbal terkait dengan planet Saturnus.
*     Sekitar 98% dari semua baterai timbal yang didaur ulang.

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran

Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran Pb di udara adalah dengan mengurangi emisi gas buang yang mengandung Pb dan penggunaan beberapa metode untuk mengurangi emisi Pb di bumi, yang meliputi :

1.     Penggunaan bensin bebas Pb
2.     Mengurangi kepadatan lalu lintas yang berpotensi meningkatkan emisi  gas buang yang mengandung Pb
3.     Gerakan hemat energi bahan bakar
4.     Pengukuran kadar Pb di udara secara berkala
5.  Menanam tanaman fitoremediasi atau tanaman sebagai hiperakumulator Cd, Cr, Pb, dan Co yang mampu mengabsoprsi lebih dari 100 ppm.
6.    Rehabilitasi taman hutan (RTH) dengan keragaman vegetasi yang mampu mengurangi pencemaran udara, antara lain pohin Felicium, mahoni, Kenari, Salam, anting-anting, puring, nusa indah, soka, kembang sepatu, angsana, dan asem londo yang mampu mengakumulasi logam berat Cu, Zn, Cd, Pb, dan Mn.
7.  Penggunaan metode bioremoval yang terdiri dari dua mekanisme, yaitu proses active uptake dan passive uptake. Jenis mikroorganisme yang mampu melakukan proses bioremoval terhadap Pb secara passive uptake adalah Chlorella vulgaris sedangkan secara active uptake adalah Saccharomyces cerevisie.
8.  Unsur besi (Fe) dan fosfor (P) di dalam tanah mampu memperbaiki ekosistem tanah dan limbah yang terkontaminasi oleh Zn, Cd, dan Pb. Apabila pH tanah ditingkatkan dengan penambahan kapur, antara lain CaCo3, CaO, dan CaOH yang bisa digunakan untuk memperbaiki tanah- tanah masam dan terkontaminasi logam berat.
9. Beberapa jenis alga yang bisa digunakan sebagai bioindikator dan bioakumulator untuk logam Pb adalah Cladophora glomerata, Euchema isiforme, fucus vesiculosus, surgassum sp, nostoc sp, dan chaetocerus sp.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Dasar Pembuatan aluminium

KERAMIK

Thermoforming